Selasa, 06 November 2018

SISTEM PENGISIAN


SISTEM PENGISIAN
A.  SISTEM PENGISIAN
Baetrai pada mobil berfungsi untuk memberikan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup pada bagian-bagian kelistrikan mobil seperti starter, lampu-lampu besar dan wiper. Akan tetapi  kapasitas baterai terbatas dan tidak mapu memberikan semua tenaga yang diperlukan mobil. oleh karena itu, baterai harus selau terisi secara penuh agar mampu memberikan tenaga listrik yang diperlukan pada saat diperlukan oleh bagian-bagian kelistrikan. untuk memproduksi tenaga listrik dan mempertahankan baterai tetap terisi. Sistem pengisian memproduksi tenaga listrik untuk mengisi batrai serta untuk memberikan arus yang dibutuhkan oleh bagian-bagian kelistrikan yang cukup selama mesin bekerja. Pada sistem pengisian ini komponen yang terpenting adalah generator yang prinsip dasarnya bekerja karena adanya gerakan yang memotong garis gaya magnet sehingga dapat menimbulkan/ mengahasilkan energi listrik. Generator ini sering juga disebut sebagai Alternator.
Kebanyakan mobil dilengakpi dengan alternator arus olak-balik karena lebih baik daripada dinamo/ generatir arus searah dalam hal kemampuan membangkitkan tenaga listrik dan ketahanannya. Karena mobil membutuhkan arus searah, maka arus bolak-balik yang diproduksi oleh alternator diserarahkan sebelum keluar menuju sistem kelistrikan mobil.
  1. a.    Komponen
  •  Baterai
  •  Kunci Kontak
  •  Lampu Indikator
  • Alternator
  • Pulley
  • Bearing
  • Rotor
  • Stator
  • Rectifier (Dioda)
  • Brush
  • Brush Holder
  • Frame and Cover
    •  Regulator (Mekanis Type)
    • Voltage Relay
    • Voltage Regulator
    • Terminal FPE
    • Regulator (IC Type)
Jenis Pengisian
1. Pengisian konvensional
Sistem Pengisian Konvensional merupakan salah satu sistem pengisian dengan menggunakan sebuah relay sebagai pengatur tegangan yang masuk ke baterai. Relay tesebut berfungsi memutus, menyambung, memperbesar, dan memperkecil tegangan yang masuk ke batrai dari alternator, Relay tersebut sering disebut Regulator. Regulator terpasang terpisah dengan alternator sehingga rangkaian lebih rumit

Gambar 1

Gambar 2
2. Pengisian Elektrik
Sistem Pengisian Elektrik merupakan salah satu jenis sistem pengisian yang dalam aktualnya menggunakan elektrik yang didalamnya terdapat mickro controler (IC) untuk mengatur tegangan yang akan menuju ke batrai. Mikro controler ini terpasang langsung pada alternator sehingga sistem alitan tegangan lebih mudah.


Gambar 3

Gambar 4
  1. b.    Fungsi
Sistem pengisian berfungsi untuk mengisi kembali baterai setelah digunakan untuk starting dan menyuplai kebutuhan listrik ke sistem kelistrikan saat mesin hidup. Arus baterai yang digunakan untuk menghidupkan starter sangat banyak sehingga memerlukan sistem pengisian untuk mengisinya kembali.
Baterai berfungsi sebagai sumber tenaga listrik terhadap seluruh sistem kelistrikan pada kendaraan. Kunci kontak berfungsi sebagai penyambung dan pemutus arus listrik yang mengalir ke regulator. Lampu indikator berfungsi sebagai tanda peringatan jika adanya kerusakan pada sistem pengisian.
Alternator berfungsi sebagai penyuplai arus listrik ke komponen kelistrikan saat mesin hidup dan untuk mengisi baterai. Alternator memiliki komponen di dalamnya yang fungsinya antara lain:
  • Pulley                        : tempat fanbelt memindahkan gerak putar crankshaft ke rotor.
  • Bearing                     : mengurangi gaya gesek dua benda yang berputar.
  • Rotor                         : menghasilkan medan magnet/kemagnetan.
  • Stator                        : tempat terbangkitnya energi listrik.
  • Rectifier                   : menyearahkan arus AC yang telah dibangkitkan stator menjadi DC.
  • Brush                        : menurunkan tahanan mesin.
Regulator pada sistem pengisian ada dua macam yaitu tipe IC yang terpasang menjadi satu dengan alternator dan tipe mekanis yang terpasang terpisah dari alternator. Regulator berfungsi:
  • meregulasi tegangan dan arus yang menuju ke kumparan rotor sehingga tegangan dan arus yang dihasilkan alternator sesuai kebutuhan.
  • mengukur tegangan baterai
  • pengukuran arus dan tegangan yang masuk ke rotor.
  1. c.     Kerusakan Pada Sistem
Berikut ini adalah kerusakan yang mungkin terjadi pada sistem pengisian:
  1. Ketika alternator membangkitkan listrik (ketika di bawah voltage yang dibangkitkan).
  2. Ketika alternator membangkitkan listrik (jika voltage di atas).
  3. rotor coil terbuka
  4. rotor coil terputus
  5. terminal S terputus
  6.   terminal B terputus
  7. antara terminal F dan terminal E terputus.
  8. d.      Prosedur Pemeriksaan
    1. pengetesan kebocoran
    2. pengeteasan hubungan dengan massa (ground test)
    3. periksa bantalan kemungkinan aus atau kasar.
    4. periksa bahwa terdapat hubungan antara tiap-tiap ujung kabel stator.
    5. periksa bahwa tidak terdapat hubungan antara tiap-tiap ujung kabel dengan inti stator.
    6.   ukur panjang sikat
    7. pengeteasan pada rectifier
  9. e.     Kondisi Normal
       Sistem pengisian dapat dikatakan normal apabila mampu mengisi baterai yang terkuras akibat starting setelah mesin hidup. Mampu menyearahkan arus dari baterai (AC menjadi DC) melalui diode/rectifier. Mampu mengubah energi gerak (putar) menjadi energi listrik untuk mengisi kembali tegangan baterai. Mampu mengukur tegangan yang ada di baterai. Mampu menyuplai kebutuhan tegangan ke komponen listrik lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Soal Sistem Kelistrikan Pilihan ganda dan essay

Soal Sistem Kelistrikan Pilihan ganda dan essay Soal : A. Pilihan ganda 1. Sumber arus listrik utama pada kendaraan adalah….   ...